Rabu, 26 Agustus 2009

Tiga simpul besar per TPQ an

Tiga simpul besar per TPQ an



Anak-anak merupakan aset berharga yang kita miliki. Di pundaknya tertumpu masa depan kehidupan manusia dan dunia ini. Mereka adalah generasi muda yang akan meneruskan perjuangan dakwah Islam. Mereka muda-mudi yang akan menyongsong nasib bangsa dan Negara Indonesia yang harus lebih baik. Cerahkan masa depan mereka, bekali dengan ilmu agama yang cukup.
Saat ini jumlah masjid yang berdiri sudah cukup banyak dan dibuat begitu indah. Dindingnya di keramik dan kubahnya dibuat megah. Dana-dana ta’mir yang cukup besar lebih sering digunakan hanya untuk pembangunan fisik masjid. Tetapi, pernahkah kita terpikir ? Masjid yang indah dan megah itu sepi dari pengajian anak, sepi dari pengajian remaja. Kita bisa melihat pengajian anak dan TPQ ( Taman Pendidikan Al-Qur’an ) yang sebagai “pesantren-pesantren kecil“ salah satu pembangun generasi Qur’ani sejak dini kembang kempis dilanda krisis existensi, krisis regenerasi, krisis management, krisis kuantitas dan krisis kualitas. Pembinaan remaja masjid semakin pudar dan mati. Padahal musuh-musuh Islam sedang mengincar sasaran empuk generasi muda Islam dan bangsa Indonesia untuk dihancurkan aqidah dan akhlaknya, dijauhkan dari syariat Islam. Mereka menyusun rencana besar melalui senjata utama “Narkotika Budaya“ melalui media massa yang akan membius generasi muda hingga hilang akal dan hilang iman, jauh dari masjid dan Al Qur’an.

Dan Kita ?
Kita sibuk dengan generasi saat ini, bangga dengan dana-dana besar yang dimiliki dan digenggam kencang untuk prioritas pembangunan fisik semata. Tapi lupa akan membangun Sumber Daya Manusia, membangun generasi pewaris perjuangan dakwah Islam dan bangsa Indonesia.
Kita sering tahu dana-dana takmir masjid tidak sedikit bahkan mencapai jutaan, namun berapa persen yang kita gunakan untuk membangun sumber daya manusia generasi muda Islam melalui TPQ, Pengajian anak, menghidupi organisasi remaja masjid dan kegiatannya ? 1% atau 0,01% ? inikah bukti keseriusan kita ?



1.

PEMETAAN MASALAH


1.

Masalah Umum
1.

Realitas Saat ini, upaya menyiapkan generasi penerus yang ber-IMTAQ masih kurang,

Solusi Pemua peran bisa bersinergi secara optimal dalam upaya tersebut.

2.

Realitas Tantangan globalisasi yang semakin mengguncang dan merusak generasi muda islam.

Solusi Penguatan ekonomi islam dan dakwah kreatif untuk anak.

3.

Realitas Kebutuhan biaya yang tinggi untuk menyelenggarakan program dakwah kreatif.

Solusi Pemetaan dan optimalisasi sumber dana termasuk dukungan infaq, shadaqah dari masyarakat, kebijakan pemerintah tentang anggaran untuk pendidikan non formal khususnya TPQ, sehingga semua potensi yang ada bisa berakselerasi dan menyeluruh.

4.

Realitas TPQ atau pengajian anak terjerat oleh simpul-simpul masalah yang cukup lama belum terurai.

Solusi analisis permasalahan dan solusi tepat sampai aplikasinya.

Penjelasan ini akan diuraikan pada solusi khusus di bawah ini.


2.

Masalah Khusus
1.

Belum optimalnya upaya pembinaan generasi muda Islam khususnya di Kabupaten Banyumas.
2.

Lemahnya koordinasi antar TPQ.
3.

Banyaknya TPQ yang mati / bubar dikarenakan tidak adanya pengajar / ustadz.
4.

Lemahnya system regenerasi ustadz/ah.
5.

Kurangnya pembinaan TPQ yang kontinuental.



TIGA SIMPUL ITU
Ada tiga simpul besar yang mengikat simpul-simpul kecil yang melilit pada TPQ. Sehingga harus membuka tiga simpul tersebut terlebih dahulu, varu menguraikan simpul-simpul kecil. Ketiga simpul besar tersebut adalah :
a.Simpul Pertama : Pemetaan masalah dan solusi khusus. Meliputi :
1)Eksistensi TPQ, sistem regenerasi dan sistem pengembangan TPQ.
Adanya lembaga yang fokus dan bertanggungjawab terhadap hal diatas (dalam hal ini Dompet Peduli Santri tampil sebagai alternative)
System regenerasi harus diusahakan dengan adanya jenjang lanjutan setelah TPQ (TQA, TQA-L, dst)
2)Kuantitas dan kualitas TPQ .
Program DPS 1000 TPQ berkualitas dan mandiri di tiap kabupaten.
3)Pembenahan manajemen internal TPQ.
DPS berusaha menyetandarkan kurikulum (kerjasama dengan DEPAG dan BADKO TPQ), administrasi, keuangan, metode pengajaran, sarana dan prasarana TPQ.
4)Sistem pembinaan dan peningkatan kualias pendidik atau ustadz/ah TPQ agar output santri yang diharapkan pun menjadi baik.
DPS berusaha membangun SANTRI CENTRE, dimana didalamnya terdapat LEARNING CENTRE ( pusat pendidikan guru TPQ, Pengajar Al-Qur’an dan dai masyarakat) yang diupayakan dengan meminimalisir biaya.
5)Adanya legalisasi TPQ oleh pemerintah
DPS mengusahakan dan mendorong adanya lembaga resmi akreditasi dan sertifikasi TPQ yang dibentuk oleh DEPAG atau BADKO atau unsur-unsur terkait yang bergabung.
6)Kesejahteraan Pendidik atau Ustadz/ah TPQ.
DPS mengusahakan peningkatan kesejahteraan ustadz/ah TPQ melalui program kemandirian ekonomi (enterpeneurship) dan koperasi Ustadz/ah TPQ.
7)Dukungan pemerintah dan masyarakat dalam pendanaan TPQ Mandiri
DPS mengusahakan terselenggaranya TPQ mandiri (Ustadz mandiri dan Ekonomi mandiri ) dengan memfasilitasi TPQ dengan masyarakat sekitar serta pemerintah setempat.
8)Koordinasi antara TPQ dengan walisantri (masyarakat) dan pihak sekolah formal setempat dalam hal motivasi santri untuk giat mengaji dan tidak berbenturan dengan waktu pembelajaran sekolah (les sekolah, ekstra kulikuler, dan kegiatan olahraga)
DPS memfasilitasi pihak-pihak terkait. Agar tercipta sinergisitas yang baik dan optimal.
9)Kebijakan pemerintah untuk mendukung terselenggarannya program-program yang berupaya menyiapkan generasi muda islam dengan baik misalkan, adanya Peraturan Daerah (PERDA) tentang TPQ atau Gerakan Pemberantasan Buta Baca Tulis Al-Qur’an. Gerakan cinta Al-Qur’an.
DPS berusaha terus mengkomunikasikan dan memantau hal tersebut dengan pihak terkait (DEPAG, PEMDA dan DPRD)
10)Sertifikasi TPQ ke depan dapat diakui oleh dunia pendidikan formal (DEPDIKNAS dan DEPAG)
DPS mengusahakan ke depan sertifikat atau ijazah TPQ santri dapat menjadi nilai plus atau salah satu syarat masuknya siswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (misal masuk SMP atau MTs dilampirkan ijazah TPQ sebagai tanda siswa bebas buta baca tulis Al-Qur’an bagi yang beragama Islam). Atau diadakan ters baca tulis Al-Qur’an pada saat penerimaan siswa baru.

b.Simpul kedua : belum adanya lembaga yang focus, professional, amanah dan transparan.
DPS hadir sebagai solusi atas permasalahan diatas, adapun konsep kerja akan dijelaskan pada bagain kerangka kerja dan grand desain

c.Simpul ketiga : Financial concept (konsep pendanaan)
Dompet Peduli Santri (DPS) hadir dengan konsep pendanaan sebagai berikut :
1)Fungsi Dana
a)Survival Lembaga
b)Biaya Program (operasional proyek)
2)Sumber Dana
a)Kemandirian (pembuatan buku-buku per-TPQ-an, Toserba SANTRI, dll)
b)Dukungan masyarakat (moril dan materiil) dalam bentuk infaq shadakoh serta penyaluran zakat untuk asnaf fisabilillah.
c)Internal komunitas (koperasi ustadz/ah TPQ)
d)Pemerintah beserta lembaga-lembaga amil ZIS.

B.PROGRAM PROGRAM DPS

1.Program Umum
a.Existensi
Pengiriman Ustadz/dzah ke daerah yang membutuhkan adanya TPQ dan ke TPQ yang membutuhkan ustadz/dzah.
b.Regenerasi
Pengkaderan ustadz/dzah TPQ dengan training calon ustadz/dzah secara kontinuental.
c.Pengembangan pembelajaran
Training ustdz/dzah (metodologi pengajaran, psikologi anak, manajemen kelas, BCM, dan lain-lain) secara kontinuental.
d.Sarana Dan Prasarana
Pemberian bantuan sarana dan prasarana TPQ untuk TPQ yang membutuhkan (bangku, papan tulis, media pengajaran dan lain-lain)
e.Kesejahteraan Ustadz/dzah
Kemandirian ekonomi ustadz/ah TPQ melalui Pemberian bantuan kepada ustadz/dzah langsung maupun tidak langsung (tunjangan tali asih, bantuan modal usaha, pelatihan-pelatihan usaha.) bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait (BAZDA, LAZIS dll)
f.Event dan perlombaan.
Mengadakan event dan perlombaan antar TPQ, pada moment-moment hari besar islam. (Gebyar Muharam, Festifal Anak Soleh dan lain-lain)
g.Dai Anak dan Tim BCM DPS (Bermain Cerita dan menyanyi) melaksanakan program dakwah Kreatif.
Pengiriman Dai Anak dan Tim BCM ke TPQ-TPQ secara regulasi, untuk menciptakan suasana baru dan memberi motivasi belajar kepada santri.

2.Program Khusus
a.1000 TPQ berkualitas dan mandiri di tiap kabupaten.
b.SANTRI CENTRE ( pusat training ustadz/ah, pusat sertifikasi ustadz/ah, pusat akreditasi TPQ, Toserba santri, dll.)
c.Pemberantasan buta baca tulis Al-Qur’an dengan mengadakan TPQ ABG, TPQ OT (orang tua)
d.Program TQA ( Ta’limul Qur’an lil Aulad ) jenjang setelah lulus TPQ
e.Pengiriman Tim BCM DPS ( bermain, cerita, menyanyi ) atau Dai anak ke TPQ atau Sekolah-sekolah.
f.Dan program-program lain yang tentunya kreatif dan inovatif.

di rilis oleh DOMPET PEDULI SANTRI
Kantor Pusat : Jl. A Yani Gg. I No 1 Telp (0281) 7646926 Purwokerto - Jawa Tengah
Bank Muamalat Indonesia Cabang Purwokertro. No Rek : 917 608 4399 a.n. SUGENG SUPRIYADI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar