Senin, 19 Oktober 2009

Antara Miyabi dan Server IBM

TEMPO Interaktif, Jakarta - Apa hubungan antara storage anyar buatan IBM dan Maria Ozawa alias Miyabi? Pertanyaan menggelitik ini dilontarkan oleh Presiden Direktur IBM Suryo Suwignjo dalam sebuah kesempatan pada Rabu pekan lalu.

Menurut Suryo, ada beberapa persamaan antara Miyabi dan storage baru dari seri XIV yang diluncurkan pada kesempatan tersebut. "Kata orang, performa Miyabi dalam pekerjaannya begitu superior, begitu juga storage ini," tuturnya sambil tertawa.

Superioritas IBM XIV Storage System, Suryo melanjutkan, terletak pada kemampuannya. Selain mampu mendukung data dalam jumlah besar, storage ini hemat energi dan hemat dari segi harga.

Salah satu andalan XIV adalah dukungan teknologi grid computing dalam menampung data dalam jumlah besar. Artinya begini, arsitektur storage besar yang dimiliki oleh XIV adalah gabungan dari banyak storage kecil (disk) yang divirtualisasi.

Pada saat penyimpanan, oleh sistem data disebar ke seluruh disk atau melakukan replikasi. Ini yang dikenal dalam dunia IT dengan terminologi RAID alias redundant array of independent disks. Caranya dengan melakukan mirror.

"Satu disk yang bekerja dibandingkan dengan 180 disk yang bekerja tentu lebih bagus performa 180 disk yang bekerja," kata Erwin Urip, Technical Support Manager Computrade Technology International (CTI), distributor produk IBM di Indonesia.

Data yang direplikasi ini juga lebih cepat diakses kembali lantaran dipasok dari banyak sumber secara bersamaan. Selain itu, data yang direplikasi disimpan di dua tempat secara bersamaan. Alhasil, pada saat terjadi kerusakan, data bisa segera dipulihkan kembali.

Pertanyaannya adalah dengan banyak disk bekerja bersamaan, apakah konsumsi listrik akan melonjak? Yang terjadi pada Storage XIV justru sebaliknya, ia hemat energi.

Penyebabnya adalah lantaran disk yang dipakai storage ini adalah tipe SATA untuk enterprise. Jenis pesaing untuk tipe ini adalah disk fiber yang lebih mahal investasinya dan lebih boros energi.

Seperti dijelaskan oleh Harry Surjanto, Presiden Direktur CTI, SATA lebih hemat listrik lantaran putarannya lebih rendah ketimbang fiber. "SATA itu 7.500 RPM, bandingkan dengan fiber yang 15 ribu RPM," katanya.

Selain replikasi data, arsitektur sistem XIV menganut konsep massive parallelism alias arsitektur besar yang didesain paralel. XIV akan mengeksploitasi seluruh komponen (termasuk disk, CPU, dan switch) secara optimal.

Administrator dapat memonitor dan mengelola seluruh sistem secara mudah. Antar muka sistem ini memang didesain dengan tampilan sederhana. Malah cara ikon-ikon ditampilkan dan diakses di layar monitor persis seperti tampilan sistem operasi anyar Mac OS X Snow Leopard yang baru.

"Di sinilah bedanya dia dengan Miyabi. Kalau Miyabi, katanya, sulit diatur, XIV ini justru sangat mudah diatur," kata Suryo kembali berseloroh.

Sebuah unit demonstrasi diperlihatkan oleh CTI dalam acara peluncuran itu. Ia diletakkan di sebuah ruang khusus dengan tingkat pengamanan yang tinggi, termasuk pasokan energinya. Kesinambungan pasokan listrik adalah masalah kritis bagi perangkat seperti pusat data itu. Sebagai pengaman, untuk satu rak XIV yang tingginya sekitar 2 meter itu dipakai tiga UPS.

Satu rak IBM XIV mampu mendukung sampai 180 terabita dengan konektivitas yang didukung saluran fiber berkecepatan 4 gigabita per detik. "Kalau Anda mengerti IT, copot-copot saja disk-nya, tidak akan mempengaruhi kinerja," kata Harry menyarankan.

Soal harga, Harry enggan buka-bukaan. Namun, dia menyebutkan bahwa kisarannya adalah lebih kecil 50 persen dari pusat data enterprise kelas satu atau kerap disebut tier 1. "Ini memang storage tier 2, tapi dengan kemampuan tier 1," katanya.

DEDDY SINAGA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar